KAGUM
Pengumuman penentuan kelaspun ditempel di masing –
masing kelas. Dan ternyata, Memey masuk kelas 7B begitupun dengan Chacha.
Berhubung mereka memang dekat dan bertetangga, akhirnya mereka memutuskan untuk
duduk sebangku.
Mereka
jadi semakin dekat, karena walaupun bertetangga, dari TK sampai SD mereka tidak
pernah 1 sekolah, apalagi 1 bangku seperti sekarang. Mereka saling terbuka,
berbagi kisah dan pengalaman, bercanda, dan bergurau bersama. Memey dan Chacha
juga bercerita banyak tentang kak Fajri dan kak Rozi yang mereka kagumi. Diam –
diam mereka memata – matai kak Fajri dan kak Rozi.
“
Kita harus tahu banyak tentang mereka. Bagaimanapun caranya. Benar kan?” ucap
Chacha memulai obrolannya. “ Ya, benar. Tapi, apa yang akan kita lakukan?”
tanya Memey. “Kita menjadi detektif!” saran Chacha. “Waaaawww! Cerdas! Itu ide
bagus. Let’s go!” ucap Memey dengan semangat. . Namun, mereka tidak mendapatkan
informasi baik apapun dari penyelidikan mereka
Sepanjang
waktu berjalan, mereka tumbuh menjadi gadis yang pandai dan berprestasi. Hingga
suatu saat ada seorang anak dari kelas
sebelah yang diam – diam mengagumi Memey. Dia bernama Putra. Setiap mereka
bertemu, pasti dibuli oleh teman – teman yang lainnya. Kasihan juga kan? Bahkan,
sampai muncul gosip bahwa mereka tengah berpacaran. Padahal, mereka hanya
menjadi teman dekat saja. Namun, di lain sisi Memey mengetahui bahwa ternyata
kak Fajri tengah dekat dekat seorang gadis bernama Billa.
Memey
mulai membuang dan melupakan kak Fajri juga masalah – masalahnya dengan Putra.
Dia dan Chacha tengah fokus untuk menghadapi Ujian Kenaikan Kelas (UKK). Mereka
mematikan handphone untuk sementara waktu karena UKK kali ini sangat berbeda,
mereka akan berpisah bangku, namun masih
dalam 1 ruangan yang sama. Mereka akan duduk berdampingan dengan kakak kelas
dari 8B.
Memey
duduk dengan kak Mico dan Chacha duduk dengan kak Nisa. Tepat didepan bangku
Chacha ada seorang pria bernama Sandha. Diam – diam Chacha menaruh perasaan padanya. Namun, Chacha tidak mengungkapkannya.
Yah, mereka kan sedang sangat serius menghadapi ujian itu.
“Mey,
kau tahu sesuatu?” tanya Chacha membuyarkan konsentrasi Memey yang sedang
serius menghafal materi. “ Tahu apa?” tanya Memey dengan sedikit kesal. “ Kau
tahu kan, kakak Sandha. Dia lucu yah? Sepertinya dia juga baik. Caranya
berbicara juga sangat menyenangkan” ucap Chacha sambil menerawang keatas.
“Hahahaha...
Jangan berbelit – belit. Katakan saja kalau kau menyukainya kan? Sudah –
sudah.. Seriuslah dengan ujianmu” ucap
Memey sambil tertawa. “Aku tidak mengatakannya! Hahahaha... Baiklah, ayo
serius! Tapi,.. kau benar sahabatku.” Jawab Chacha dengan rona merah dipipinya.
Chacha dan Memey mengerjakan ujiannya dengan semangat dan keyakinan penuh akan
mendapat nilai yang baik dan memuaskan.
Hasil
kenaikan kelaspun akhirnya diumumkan, Chacha dan Memey memiliki kesempatan yang
sama untuk mengikuti tes unggulan. 2 gadis pandai ini menduduki 5 besar di
kelas. Mereka mengikuti tes unggulan
sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Mereka mengerjakan soal dengan
konsentrasi penuh. Dan akhirnya, perjuangan mereka tak sia – sia. Mereka
berhasil masuk ke kelas 8A. Yah, kelas A
dikenal sebagai kelas unggulan dan berkelas. Jadi, maklum saja kalau mereka
sangat bangga dapat masuk kelas itu.
Untuk
merayakan kenaikan kelas mereka, mereka sepakat untuk mengadakan makan bersama
keluarga mereka di restoran terdekat. Yah, restoran yang tidak terlalu mahal
juga, namun cukuplah untuk dibuat bersenang – senang.
“ Kita sudah berusaha keras untuk mengikuti
ujian. Sekarang, waktunya bersenang – senang.” Seru Memey dengan ceria. “ Yah,
kau benar sahabatku. Kita harus merayakan keberhasilan kita ini” ucap Chacha
sambil meneguk jus jeruk yang dipesannya.
Semua
merayakan dengan bahagia. Begitu juga dengan orang tua mereka yang sangat
bangga kepada mereka. Chacha dan Memey asik berbincang – bincang sendiri.
Sedangkan orang tua mereka membahas tentang nilai masing – masing anaknya,
dengan perasaan bangga dan bahagia. Benar – benar malam kebanggaan bukan?











